Webinar Nasional Implementasi Kebijakan Kampus Bidang Kemahasiswaan Melawan Covid-19

WEBINAR NASIONAL IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAMPUS BIDANG KEMAHASISWAAN MELAWAN COVID-19

Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin melalui Bidang Kemahasiswaan menggelar Webinar dengan tema Implementasi Kebijakan Kampus Bidang Kemahasiswaan Melawan Covid 19. Webinar ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Farida Patittingi, s,H., M.Hum.  dan menghadirkan narasumber dari lintas Universitas yakni, Prof. Dr. Drg. Arsunan Arsin, M.Kes (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni Universitas Hasanuddin), Dr. Devie Rahmawati, S.Sos., M.Hum. (Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia) dan Dr. Ir. H. Zakir Sabara H. Wata, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. (Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia)  dan acara ini dipandu oleh moderator Dr. Muh. Hasrul, S.H., M.H. (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni & Kemitraan Fakultas Hukum Univeristas Hasanuddin. Webinar ini diikuti oleh 268 peserta dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan umum seperti panitera MK.

 

Sebagai Fakultas yang mendapatkan penghargaan sebagai fakultas terbaik dibidang Kemahasiswaan, Fakultas Hukum Unhas dirasa perlu untuk melakukan sebuah kegiatan dibidang kemahasiswaan yang membahas mengenai langkah-langkah strategis yang harus dilakukan ditengah pandemi covid 19 ini, khususnya dibidang kemahasiswaan. Unhas melalui pemaparan Wakil Rektor III, merealisasikan berbagai macam kegiatan yang relevan dengan kondisi saat ini, seperti melakukan penyederhanaan kegiatan Bina Desa. kegiatan ini dimodifikasi  menjadi program Bina Desa Tematik Covid 19. Selain itu dimasa pandemik ini kegiatan kemahasiswaan tetap berjalan aktif namun tetap sesuai dengan protokol yang ditentukan misalnya kegiatan dialihkan ke lomba-lomba daring.  Efek positif Covid 19 ini ialah familiar dengan system IT dan mampu menggunakan aplikasi, adapun kelemahannya ialah pembelajaran daring hanya fokus pada kognitif dan lemah psikomotik dan afektif.


Tantangan saat ini  ialah bagaimana kita siap untuk menerima keadaan, agar nantinya kita dapat memasuki new normal  (kehidupan baru) hidup berdampingan dengan covid 19. Tantangannya ialah sulit memprediksi kapan kita benar-benar terbebas dari keadaan ini, sehingga kampus-kampus nantinya harus menyiapkan konsep yang tepat untuk menghadapinya, misalnya kita membutuhkan teknologi yang dipersiapkan agar dalam proses belajar mengajar mahasiswa dapat melakukan physical distancing.


Krisis ini mendorong kampus-kampus nantinya untuk melepaskan aspek-aspek birokrasi. Fokus aktivitas saat ini adalah academic sosial responsibility, seluruh kegiatan kampus akan berubah fokus ke masyarakat, membangun lingkungan digitalisasi/online dan komunikasi yang bergandengan tangan berkolaborasi untuk menghadapi krisis ini. Dalam proses belajar mengajar saat ini masih butuh penyesuaian, kampus-kampus masih harus memperhatikan perilaku mahasiswa dan dosen dalam proses tersebut, untuk menemukan pola terbaik dalam proses belajar mengajar.

Dr. Devie Rahmawati melalui closing statmentnya menyerukan “Krisis ini menjadikan diri kita bagian dari masa depan dunia digital, mari menjadi universitas sebagai pusat peradaban”. Diakhir acara, Prof. Dr. Farida Patittingi, menutup kegiatan ini dengan menyerukan bahawa dibutuhkan inovasi untuk mengimplemantasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi ditengah krisis ini, untuk itu kampus-kampus harus beradaptasi dengan situasi baru (new normal), sehingga perlu penyesuaian diri dengan kondisi, perlu kolaborasi serta saling memberikan informasi dan membantu di antara Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Indonesia.

Laporan: Andi Kurniawati, S.H., M.H. dan Amaliyah, S.H., M.H.