Fakultas Hukum Unhas menggelar Launching dan Bedah Buku Metode Penelitian Hukum Karya Prof. Dr. Irwansyah, S.H., M.H. yang menandai kick off gelaran Rangkaian Peringatan Dies Natalis Ke-69 Fakultas Hukum Unhas. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (10/2) secara luring terbatas di Baruga Prof. Dr. Baharuddin Lopa, S.H. Fakultas Hukum Unhas dan daring melalui Zoom yang dihadiri lebih dari 300 peserta. Sebanyak 20 Buku Metode Penelitian Hukum dibagikan kepada peserta yang mengikuti kegiatan ini secara aktif.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Hukum Unhas Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum., menekankan peran aktif sivitas akademika Fakultas Hukum Unhas dalam pengembangan keilmuan hukum di tanah air. Salah satunya melalui diseminasi keilmuan dari karya para akademisi. Tercatat sebanyak 12 (dua belas) karya buku dari para dosen Fakultas Hukum Unhas yang secara berkala akan dilaunching dalam rangkaian Dies Natalis ke-69 Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Hadir sebagai Narasumber atau Pembedah yakni Prof. Dr. Busyra Azheri, S.H., M.Hum. (Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas), Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut R. Handayani, S.H., M.M. (Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret), Prof. Dr. Mella Ismelina FR., S.H., M.Hum. (Dekan Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara), Dr. Suparto Wijoyo, S.H., M.Hum. (Dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga), dan Dr. Aan Effendi, S.H., M.H. (Dosen Fakultas Hukum Universitas Jember) serta dipandu oleh Moderator Ahsan Yunus, S.H., M.H. (Dosen Fakultas Hukum Unhas).

Dalam kurun 4 bulan sejak awal pandemi Mei lalu, Prof. Dr. Irwansyah, S.H., M.H. berhasil menerbitkan 3 (tiga) buku sekaligus, yakni Buku Kajian Ilmu Hukum (2020); Refleksi Hukum Indonesia (2020); dan Penelitian Hukum, Pilihan Metode & Praktik Penulisan Artikel (2020). Buku yang disebut terakhir, bahkan hingga saat ini telah memasuki tahap Cetakan Keempat dan telah terjual hingga 3000 eksamplar di tanah air. Penulis berharap, ketiga buku ini dapat menjadi kontribusi dalam mendorong pengembangan dan pemberdayaan keilmuan hukum yang sesuai akar dan falsafah bangsa, khususnya di tengah kondisi penegakan hukum yang makin positivis serta makin menjauh dari sendi-sendi etika dan nilai-nilai moralitas.