Implementasi Halal Logistik & Prospetive Business Di Indonesia 2024

Implementasi Halal Logistik & Prospetive Business di Indonesia 2024

Fakultas Hukum Unhas menggelar kuliah umum dengan tema "Implementasi Halal Logistik & Prospektive Business di Indonesia 2024” yang merupakan bagian dari rangkaian perayaan Dies Natalis ke-72 Fakultas Hukum Unhas. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid di Ruang Moot Court Lt. 2 FH Unhas pada Kamis (4/4) dengan menghadirkan Akbar Djohan, S.H., M.M., yang merupakan Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) dan Ketua Badan Logistik dan Rantai Pasok KADIN Indonesia, sekaligus Direktur Komersial PT Krakatau Steel Indonesia TBK, sebagai pemateri. Kegiatan dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemitraan, Riset, dan Inovasi FH Unhas Dr. Ratnawati, S.H., M.H. Moderator acara yakni Andi Suci Wahyuni, S.H., M.Kn., yang merupakan Dosen dari Departemen Hukum Keperdataan.

Dalam paparannya, narasumber menjelaskan serta memberikan gambaran umum terkait logistik dan peran pentingnya yang vital berkaitan dengan perkembangan perekonomian suatu negara, serta menjelaskan secara spesifik terkait halal logistik yang erat kaitanya dalam suatu proses bisnis terutama di Indonesia. Produk maupun jasa yang berlabel halal memiliki standar yang tidak hanya memperhatikan bahan baku dari suatu produk yang perlu memperhatikan standar serta kaidah syariah, tetapi jika berbicara dalam perspektif yang lebih luas meliputi proses produksi, penyimpanan, hingga distribusi perlu dijaga agar produk tersebut terjamin dan terhindar dari hal-hal yang dapat memepengaruhi kehalalannya. Tidak hanya sebatas distribusi tapi penyajian hingga pembuangannya pun perlu mematuhi kaidah terkait kehalalan. Perbandingan persentase penggunaan produk maupun jasa dengan label halal dibeberapa negara yang memiliki penduduk dengan mayoritas non muslim terutaman negara-negara di Eropa yang mengalami peningkatan, hal tersebut dikarenakan adanya padangan terkait produk halal syariah yang menjamin kesterilan mulai dari proses pemilihan bahan baku hingga pemasarannya terjamin dan aman untuk digunakan. Kebutuhan akan jasa dan produk halal yang kemudian akan merambah berbagai sektor mulai dari perbankan, pariwisata, kebugaran, investasi, e-commerce dan masih banyak lagi.

Peserta kuliah umum aktif berinteraksi, mengajukan berbagai pertanyaan terkait implementasi halal logistic serta berbagai persoalannya pada kehidupan sehari-hari, termasuk bagaimana mengenali produk digital atau e-commerce yang telah menerapkan atau berlabel halal serta bagaimana memastikan kualitas serta mutu suatu produk terjaga kehalalanya, dan juga peran lembaga yang dibentuk untuk mengawasi dan memastikan kualitas serta mutu suatu produk dan jasa dengan sertifikasi halal. Kuliah umum ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan meningkatkan pemahaman peserta terkait implementasi halal logistik dan prospeknya kedepan yang menjadi suatu kebutuhan yang tidak terpisahkan dari kehidupan modern.